Monday, April 02, 2007

dua puisi dua waktu

Senyuman Matahari

Tetap kunanti pagi
Membawa senyum matahari
Terangi seisi bumi
Hidupkan hangatkan hati
Bukan untuk sehari
Tapi hingga detak jantung berhenti

Dalam bisu malu mengaku
Pada awan aku cemburu
Bila tebalnya menghalangiku
Menyambut senyummu matahari


Tangerang, 9:14 PM 30 March 2007

II

Tlah kuurai rasa
Sebisa kumencoba
Walau mungkin tak sempurna

Di sini aku terpaku
Tetap aku menunggu
Sejuk sapa senyummu

Bukan untuk sedetik waktu
Tapi hingga detik akhir waktuku
Bukan sebagai pengisi waktu
Tapi untuk menjalani putaran waktu

Mungkin aku tak mampu mengerti
Makna tersirat diujung kalimat
Langkah ejaku tersendat
Membaca setiap tanda penuh makna


Ceritakanlah
Bila aku salah membaca
Terangkanlah
Bila artian maknaku berbeda
luruskanlah
bila prasangkaku berliku
Buatlah aku percaya
Arti segalanya

Jakarta 5:51 Pm 1 Appril 2007



No comments: