Monday, April 06, 2009

Duhai Laut, Kala aku memandangmu

Kudengar suara ombak pecah di batu

Perahu kecil warna warni berbaris indah di pasir pantai

Lautan lautan luas beriak abu abu

Dan awan putih tebal menghalangi sinar mentari tuk jadikan airnya membiru



Di tengah sana

Sauh kecil mengapung menjauh

Merentang jala panjang di tengah siang

Dan kumpulan lelaki bertudung berjajar bersiap menarik tali

Dengan segenap harap ikan-ikan kan turut serta seiring jala yang ditarik kembali



Nun jauh di sana

Di ujung garis batas tatap samudra

Enam pulau kecil kokoh membisu

Garis putih pantai pasir yang bersih isyaratkan sunyi tak berpenghuni

Di situ awan merendah

Seakan hendak menyentuh lautan



Burung burung kecil

Meliuk di antara hembusan angin yang membelai helai-helai daun kelapa

Riang menutup dan membuka sayap sayapnya di udara

Mereka tengah bertasbih bentuk tali kasih burung burung kecil dan Sang Pencipta



Angin lautan itu

Merebos jendela memasuki ruangku

Menyapa dengan sentuhan dingin di wajahku

“ adakah kau ingat pencipta keindahan yang telah kau lihat ?”





**** Pdg, 11;10 am 7 April 2009….yang terlihat yang terasa dari jendela yang terbuka ****

1 comment:

Anonymous said...

Wah...bagus sekali puisinya :)
Ada facebook ga?