Wednesday, December 20, 2006

Wangi

wangi
harum sukma abadi
merasuk ke ruang hati
tak peduli hari berganti

hangat
sapa cahaya mentari pagi
tak akan pernah terganti
walau hadirnya tak disadari

putih
tulus kata jiwa
tegar dalam rasa
walau apapun kata dunia

*****
dari pada mikiran kerjaan yang bikin pusing dan jenuh mending mikiran sesuatu yang wangi agar bisa jadi aroma terapi segarkan hati dan jiwa.
biarkan saja benturan2 dua keping kebudayaan itu berlalu sendiri.

2 comments:

Anonymous said...

wangi semerbak di taman hati
memilih diterang cahaya Illahi
tulus mencinta, ikhlas menyayang
apapun yang dikatakan orang
apapun yang datang menghadang

*** sebentuk kejujuran dari hati nurani ***

pipitpadi said...

hmmm kejujuran hati nurani.. mbak ini kasih koment nembak lansung nih....tapi kayaknya mbak nitip juga nih :P... puisi komentnya buat yang mampu ngubah winter sonata jadi musim semi khan???:P

sambung ach puisinya.... biar winter jadi musim semi juga nih..

tulus mencinta, ikhlas menyayang
walau gelap, tetap kurasa terang
walau redup, tetap bertahan hidup
walau jauh , tetap damai berteduh
dalam Agung Cinta Illahi
rela bersimpuh luruh dan luluh.

...