Thursday, November 09, 2006

Kampuang Nan Jauh Di Mato



Puncak Sago berselimut awan
Masih gagah menjulang di utara desa
Kawanan pipit pulang petang
Masih riuh berkicau menuju sarang
Bening air di lurah Mata Air
Masih gemericik mengalir di sela batuan
Lenguh kerbau di padang Bio
Masih terdengar memberi irama senja

Masih seperti dulu
Saat ku duduk di lereng padang
Dengan ketapel dahan jambu
Menunggui padi menguning sebelum musim menuai tiba
Menghalau pipit pemakan padi
Bersorak berteriak hingga gaung dan gemma terdengar jawab berjawab
Menguncang menarik benang Tua-Tua di tengah sawah
Bergoyang bersuara riuh rendah

Masih damai
Saat dulu kulangkahkan kaki
Bersama sapa dingin embum pagi
Menggelitik sela jemari tanpa alas di rumput jarum
Mengayun menuju sawah sebelum mentari unjuk diri

Masih sejuk
Saat petang datang mengantar mentari ke balik merapi
Saat bayang-bayangku makin panjang
Di sapu cahaya kuning rembang petang

Masih berdesau
Saat angin menyapu Pimping-pimping lereng
Meliuk-liuk mengejutkan burung-burung balam yang tengah sembunyi
Menyeruak ilalang bergelombang berkejaran

Masih bergema
Alunan ayat-ayat suci dari mesjid tengah desa
Memberi tanda magrib akan tiba
Pulang..pulang lah kerumah
Sebelum cahaya kuning menyamar warna rona merah jingga hilang ke dalam gelap


**** suatu senja dikampoeng halaman 3 Nov 2006****

4 comments:

Anonymous said...

Ketika kau pulang;
Gunung itu masih berselimut kabut
Burung pipit masih riuh berkicau di pematang sawah
Air bening masih mengalir di riak bebatuan
Embun pagi masih dingin menyelimuti lereng gunung nan damai

Tetapi, masihkah kau sama seperti dulu?
Ketika kau duduk di lereng padang rumput
Ketika kau memanjat dahan jambu
Ketika kau berteriak di tengah sawah
sehingga teriakanmu menghalau pipit-pipit padi kecil yang mengais bulir-bulirnya

Kampung itu masih sama
masih damai
masih tenteram
masih sejuk
masih berdesau
masih bergema

Tetapi, kau tak akan pernah sama lagi
Kau tak akan pernah kembali lagi
Pada masa-masa yang berlalu di hadapanmu

Kau tinggalkan kembali kampung halaman
Dengan berjuta kenangan
yang senantiasa akan memanggilmu pulang
bila kau telah letih melangkah

Jakarta, 9 November 2006

Maryulis Max said...

taragak bana tuh jo kampuang? Acok2 se nyanyi "takana jo kampuang" bia nak takalok sakajok duo kajok :D

bangga surya nagara said...

Aslm...
uni....
awak urang minang juo.....
taragak wak jo kampuang mambaco blog uni....
awak urang guguak kabupaten limopuluah kota.....
uni urang ma???

untukmenjalin silaturrahmi sesama urang minang, caliak awak di:
banggasurya.blogspot.com

hidup ranah minang!!!!!

bangga surya nagara said...

awak kini di palembang ni, sadang kuliah....
uni dima kini????

panggia seawak angga.....

acok2 singgah di blog awak yo ni....