Hari ini
biarlah air mata itu ruah
mengalir mencari muaranya sendiri
ia akan mengalir tanpa gemericik bunyi
ia akan berhenti sendiri setelah puas tercurah
hari ini
izinkan senyum itu rekah
anggap sebagai pengganti puisi
yang kupersembahkan sebagai hadiah
bila mentari telah pergi
kutunggu bulan dan bintang
karena aku tetap malam
yang selalu rindu cahaya
malam butuh cahaya
meski dunia tak percaya
malam rindu lentara
meski terkesan tak membutuhkannya
karena malam selalu diam
menyimpan mimpi dalam bungkam
karena malam tak terlihat
tertutup gelap pekat
malam tak terdengar
karena malam hanya bisa mendengar
tapi malam selalu merindu cahaya.
hanya satu cahaya
penerang gulitanya
****
Siang Di Jakarta
1 comment:
mengapa 'karena aku tetap malam' ur?
nice poem
semakin dalam saja sajakmu diak
Post a Comment