“ islam bukan agama pedang, tapi islam adalah agama cinta. Karena aku mencari cinta, makanya aku memilih islam “ ucap gadis di dekat mimbar dalam mesjid al azhar itu mantap. Walau tak kulihat wajahnya karena dia duduk membelakangi menghadap pak ustad di depan tapi suaranya lantang menggema cukup jelas terdengar oleh semua jamaah yang selesai dan sedang sholat zuhur di sana. Aku merinding mendengarnya, betapa mantapnya gadis itu menjawab pertanyaan pak ustad tentang niat bulat gadis itu mengubah keyakinannya dalam mencari cinta. Demi Cinta, Mencari Cinta, Cinta Abadi, Cinta Illahi. Itu bukan kalimat yang baru kudengar, tapi benar-benar membuat aku merinding siang ini karena terucap dari gadis di depan sana yang sesaat lagi akan mengucapkan syahadat. Kini menurut pengakuan gadis itu, ia telah menemukan cinta, cinta yang selama ini ia cari, berpindah-pindah keyakinan untuk mencoba, terus dan terus mencari jawaban dari pertanyaan-pertanyaan dalam dirinya yang bertahun-tahun tidak ditemukan jawabannya, yang akhirnya pada suatu ketika sebuah buku mengantarnya pada sebuah pelabuhan cinta yang telah menjawab semua tumpukan tanya dalam dirinya yaitu dalam agama cinta. Pak ustad meneruskan dengan uraian rukun islam dan rukun iman, awalnya niatku ke sini hanya ingin sholat zhuhur berhubung kamis, satu jam istirahat siang aku bisa ke al-azhar, tetapi apa yang kulihat di depan dekat mimbar membuat tak ingin melewatkan peristiwa itu dan sehabis zhuhur ternyata aku masih punya banyak waktu. Saat pak ustad menyebutkan data gadis itu, aku lebih terkejut lagi ternyata tanggal lahir gadis itu sama dengan tanggal lahir Ulama Besar pendiri batu pertama dakwah di mesjid ini dan tanggal itu sama dengan tanggal lahirku. Oh kebetulankah ini?. Akhirnya kalimat syahadat lancar terucap gadis itu, pak ustad memimpin doa mengajak seluruh jamaah yang sedang berada di sana ikut mendoakan gadis itu agar menjadi muslimah kaffah seperti ayat “ wahai orang-orang yang beriman ! masuklah kamu ke dalam islam secara keseluruhan. Dan janganlah kamu ikuti langkah-langkah setan. Sungguh ia musuh yang nyata bagimu “Al Baqarah :208. seluruh jamaah ikut mengamini doa Pak ustad, termasuk aku. Amin…
oh gadis,engkau telah mencari, telah menemukan dan engkau telah berlabuh pada Cinta yang akan menyinarimu dengan sinaran Keagungan CintaNYa yang kekal abadi tak akan habis untuk selama-lamanya.
Jkt. 16 Nov 2006
1 comment:
Allah memberi hidayah kepada siapa saja yang DIA mau. Hebat, salut kepada gadis yang masih mau memandang Islam dari perspektif CINTA. Sudah jarang sekali orang2 jaman sekarang mau beragama berlandaskan cinta...
ini postingan sederhana ttg hidayah di siang hari. tetapi maknanya lebih dari sempurna.
Post a Comment