Kudengar suara ombak pecah di batu
Perahu kecil warna warni berbaris indah di pasir pantai
Lautan lautan luas beriak abu abu
Dan awan putih tebal menghalangi sinar mentari tuk jadikan airnya membiru
Di tengah sana
Sauh kecil mengapung menjauh
Merentang jala panjang di tengah siang
Dan kumpulan lelaki bertudung berjajar bersiap menarik tali
Dengan segenap harap ikan-ikan kan turut serta seiring jala yang ditarik kembali
Nun jauh di sana
Di ujung garis batas tatap samudra
Enam pulau kecil kokoh membisu
Garis putih pantai pasir yang bersih isyaratkan sunyi tak berpenghuni
Di situ awan merendah
Seakan hendak menyentuh lautan
Burung burung kecil
Meliuk di antara hembusan angin yang membelai helai-helai daun kelapa
Riang menutup dan membuka sayap sayapnya di udara
Mereka tengah bertasbih bentuk tali kasih burung burung kecil dan Sang Pencipta
Angin lautan itu
Merebos jendela memasuki ruangku
Menyapa dengan sentuhan dingin di wajahku
“ adakah kau ingat pencipta keindahan yang telah kau lihat ?”
**** Pdg, 11;10 am 7 April 2009….yang terlihat yang terasa dari jendela yang terbuka ****
1 comment:
Wah...bagus sekali puisinya :)
Ada facebook ga?
Post a Comment