di sini aku marajut benang-benang peristiwa menjadi lembaran kain cerita sebagai pakaian kata kata penutup duka perhiasan ceria
Tuesday, April 07, 2009
Duhai Laut, Kala aku memandangmu II
Laut
riak riak kecil menari di permukaan hamparan biru
awan awan putih membubung tinggi
meninggalkan lukisan kejernihan warna serumpun biru
gumpalan awan seakan tak hendak menahan hasrat mentari bercermin air
yang rindu pantulkan kemilau rona cahaya
dan lautan berkilau berubah warna
arus ombak terhalau angin berkejaran di tengah lautan
membentuk garis garis putih di kejauhan
melengkung, memanjang seperti goresan aksara yang memudar
sebelum sempat terbaca alam
helai helai daun kelapa diam terpaku
seolah tengah mempersilahkan cahaya surya memaknai setiap hijaunya
cicit cicit burung kecil yang bersembunyi di bawah dedaunan
menjadi irama di tengah hari
anak anak kecil berlarian
riang bermain ombak yang datang dan pergi menemui pantai
seakan tak terusik dengan panasnya mentari
yang tengah menjadikan bayang bayang mereka tidak tinggi
**** Padang, tengah hari, 8 april 2009, dari jendela kantor sementara,,, luatan itu membentang.. menyegarkan mata dan diri****
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment