Professional…. Dalam bekerja semua orang tentu ingin bekerja secara professional, termasuk saya, tapi saat kesehatan tak mengijinkan manakah yang harus dipilih mengutamakan profesionalitas atau mendahulukan kesehatan.? Tentu saya pilih kesehatan, tapi hari ini saya lumayan kesal, sepertinya boss tidak terlalu menghiraukan jika saat ini tubuh saya benar benar serasa bayang-bayang. Kemarin saya tak masuk bekerja karena demam panas, hari ini lumayan baikan meski sebenarnya lebih baik masih istirahat di rumah. Jadwal kerja kejar tayang akhirnya membuat saya benar benar terkapar juga. Tapi boss tidak meluluskan permintaan saya untuk tidak ikut sabtu meeting di Jakarta ” You should attend the meeting ” katanya tegas.
Saturday meeting, yang dalam hati saya seperti cari musuh saja, boss meminta untuk ikut memonitor pekerjaan konsultan di Jakarta yang dinilainya lamban. Memonitor pekerjaan orang lain bukanlah pekerjaan yang menyenangkan bagi saya. Para konsultan yang bekerja untuk menghandle project di sini saja sudah bagaikan bara api bagi saya, selalu punya konflict di sana sini, tak pernah akur. Suasana akur hanya kepura-puraan semata di depan saja, sedang di belakang entalah. Sering saya berusaha untuk tidak mau tahu, tapi entah mengapa seakan dinding ikut mendengar dan mengabarkan informasi-informasi itu ( ach Tuan Tuan ternyata kalian masih kurang cerdik dalam berbuat hal hal licik), akhirnya semua bocor sendiri. Ataukah mungkin ini juga kesalahan saya sendiri yang suka bawa perasaan dalam bekerja hingga suasana seperti ini benar benar membuat saya tak nyaman.
Saya tak suka meminta kepercayaan orang lain dua kali, begitu pula kepada boss saya, saya sudah bilang sekali saya kurang sehat, tapi dia tetap keberatan saya tak ikut meeting, dan saya tak akan mengulang lagi meminta pengertiaannya. Saat ini saya hanya bisa berharap semoga saya kuat untuk pergi besok dan setidak-tidaknya tidak collapse di perjalanan.
Entah ini karena rasa kesal atau apa, hari ini saya tak sabar untuk menunggu project ini berakhir dengan kata lain kontrak saya di sini juga ikut berakhir.
1 comment:
Assalamu'alaykum,
Uur...baa kaba Uur...?
Lah lamo ndak maota yo?
Di ma kini? Santi masih di Jakarta ko ha.
Post a Comment