Mencuri waktu
“ Disana tempat lahir beta dibuai dibesarkan bunda…….....”
Itu syair yang mengalun sayup-sayup menyusup keruanganku dari ruang sebelah, ruang sidang yang setiap jum’at siang berubah menjadi ruang paduan suara keroncong, lagu lagu perjuangan mengalun syahdu diiringi musik keroncong dan biola, seakan ikut membuaiku dalam alunan iramanya dan mengusikku untuk sejenak mencuri waktu di sela kerja yang cukup menumpuk hari ini, berhubung boss sedang mengerutkan dahinya melihat laporan- laporan yang baru saja aku berikan setelah selesai aku terjemahkan, tak berani kutebak apa arti kerut dahinya, apa terjemahanku yang masih belum berkenan di pikirannya atau ia juga tidak mengerti deretan kata-kata laporan itu seperti aku ( hmmmm). Ya sejak kemarin laporan itu membuat aku ngeri, Prediksi Bencana Masa Depan, kata teman satu team boss lamaku yang tetap sebangsa dengan bossku sekarang “ Orang Indonesia terlalu acuh dan terlalu pasrah dengan bencana yang menganggap kalau terjadi terjadilah tak perlu diantisipasi terlebih dahulu, pamali nanti malah mengundang bencana” sedang menurut orang sini dan mungkin juga termasuk aku “ Orang bangsa Boss terlalu takut dan membuat prediksi-prediksi yang menghadirkan ketakutan-ketakutan sebelum waktunya”. Hmm mungkin kedua pendapat ini benar dan keduanya juga mungkin salah akan tetapi mungkin juga yang lebih benar lagi mengambil titik tengah dari kedua pendapat ini.
Duh.. suara alunan biola itu semakin terasa mendayu-dayu, tapi sepertinya ku tak bisa mencuri waktu lagi, kerut kening bossku sudah berganti dengan ide tugas baru yang sepertinya akan segera kukerjakan lagi…..teruslah mengalun bawa aku dalam melodimu....
3:35 pm Jkt,
No comments:
Post a Comment