Jemputlah lah pagi
Saat pipit padi masih riang bernyanyi
Songsonglah mentari
Sebelum embun mengering di kelopak padi
Panjatkan puji
Sebelum hari ini berganti
17 July 2006, disaster room
hari ini ku terbangun oleh kicauan riuh burung di atap rumah, ach pipit padikah? tentu tidak mana ada pipitpadi di berkicau di atap-atap rumah di sudut kota Jakarta, mungkin juga sejenis pipit tapi pasti bukan pipit padi( Hmm..aku tidak terlalu paham tentang klasifikasi pipit). Tapi kicauan riuh itu menyentakkanku dari mimpi, apakah hari telah pagi hingga burung burung itu riuh bernyanyi, telah berlalukah subuh? atau telatkah aku bangun? kuraih jam tangan kecil, dalam gelap kucoba baca jarum-jarum kecil itu, ya walau sebenarnya kutakut gelap tapi tidur dibawah sinaran terang lampu neon yang tepat berada di atas kepalaku tidak baik untuk kesehatan karena akan mengeluarkan ion-ion negatif yang menganggu stabilitas tubuh, hmm hari baru pukul 4 lewat sedikit, mengapa burung-burung itu riuh berkicau? tak lama berselang terdengar sayup-sayup orang mengaji pertanda subuh tak lama lagi, dan azanpun berkumandang. walau ada sudut hati yang masih bertanya mengapa burung itu berkicau terlalu pagi, tapi sudahlah buat apa hati bersengketa jika jawabpun tak bersua anggap saja mereka sengaja menbangunkan ku pagi ini, agar bisa kusongsong pagi, terimakasih padamu kicauan pagi.
No comments:
Post a Comment