Monday, April 30, 2007

Di RumahMU

Di rumahMU yang teduh
Dingin berpeluh aku jatuh
Ketika kakiku tak sanggup berdiri
Menyimak alunan suci


Di rumahMU aku tengadah
Ampuni hamba yang lemah
Sering mengalah pada amarah
Sering bermanja pada resah


Di rumahMU aku tertunduk
Izinkan aku rukuk
Gelora rasa yang sering tak mau tunduk
Mudah mengamuk susah rujuk
Dalam kehangatan cintaMU yang tiada jemu memeluk

Dedicated to Mbak Meli, Thanks Jaketnya.

Sunday, April 29, 2007

Kenangan Paling Berkesan di TK

Akhir pekan kemarin waktu ada kumpul-kumpul dengan teman-teman pecinta dan penikmat puisi. Di perjalanan, entah apa awalnya akhirnya saling bercerita tentang pengalaman berkesan waktu TK yang lucu. Ada yang teman mengatakan yang berkesan baginya saat ia di sekolah harus di temani sang Bunda dan merengek di kelas, ada yang bilang adalah saat ia merasa pintar sendiri karena terlalu lama belajar dari TK. Dan ada teman yang bilang yang paling berkesan saat di suruh bikin namanya dan senang karena namanya sangat singkat, karena yang ia tulis hanya nama panggilannya, dan ia paling selesai duluan. Sedang saya bagi saya yang berkesan adalah waktu ibu guru menyuruh membuat gambar bebas, saya mencoret sehelai buku gambar dengan pensil dan waktu ibu guru bertanya, gambar apa yang saya buat, waktu itu saya jawab “ Benang Kusut”

Bagaimana dengan pembaca, punya pengalamankah waktu TK?, kalau gak juga gak apa-apa ya, berarti pengalaman masuk SDnya lebih seru.

Thursday, April 26, 2007

Ketenangan

ketenangan kurasakan
menyeruak di rongga jiwa
ku dekap erat....


Morning Story

Saya baru sadar pagi ini setelah saya tidak menemukan al-quran terjemahan itu di meja kantor, ternyata saya semalam meninggalkannya di mesjid. Pas pagi ini, saya lihat ke sana sudah tidak ada. Ini yang ke dua kalinya, di tempat yang sama dengan situasi yang hampir sama. Malam di kos, saya masih berfikir Al-quran itu ketinggalan di meja kantor, tanpa ingat saya sengaja menaruhnya di suatu tempat yang agak tinggi tadi malam. Semoga saja Al-quran itu akan lebih bermanfaat bagi orang yang menemukannya. Saya terkesan dengan ucapan OB di kantor pagi ini, sewaktu dia tahu saya sedang mencari Al-quran dan tidak ketemu. Dia bilang “ Walau Al-quran itu kita yang membeli, tapi itu hanya titipan, mungkin ada yang sedang membutuhkannya” ucapannya benar, saya jadi malu sendiri.

Bapak penjual buku pagi ini, masih memberi penawaran yang cukup menggiurkan “ Mau buku yang mana Mbak? Ambil aja dulu bayarannya nanti saja” hmmm, si Bapak selalu tahu saja jika lagi tanggung bulan. Tapi tidaklah pak, cukup Al-quran saja dulu, buku yang lain nanti saja.

Pas lewat di depan Al Azhar, saya mendengar sayup-sayup suara musik group debu, saya pikir cuma rekaman yang diputar, ternyata di lapangan sana mereka sedang menyanyi sepertinya akan mengadakan pementasan untuk suatu acara. Lumayan juga beberapa menit bisa menyaksikan mereka menyanyi, selama ini hanya lewat layar Televisi saja. Seorang sahabat saya, suka sekali lagu debu.

Di Aula utama gedung depan, saya lihat juga keramaian acara seminar dan bazaar dengan spanduk “ Meningkatkan Kualitas Perempuan untuk Menghadapi Berbagai Tantangan” dalam rangka memperingati hari Kartini, ada tiga pembicara utama, salah satunya Dewi Motik. Meningkatkan kualitas perempuan. Saya jadi teringat debat kelakar dengan teman-teman waktu sekolah saat ada yang bertanya

“ Kamu ingin sekolah setinggi apa”

“ setinggi-tingginya “

“ Mau jadi apa?’

‘Ibu rumah tangga”

“ Lah, buat apa sekolah tinggi, kalau cuma mau jadi ibu rumah tangga?”

Ach, ini bukan komentar yang baru, sering saya mendengar hal yang begini. Banyak orang menganggap menjadi ibu rumah tangga tak butuh pendidikan, dengan kata lain “ tidak apa-apa bodoh dan tidak banyak tahu”, saya juga mendengar komentar orang-orang untuk sepupu saya “ Percuma saja kuliah, toh akhirnya ke dapur juga “ ia melepaskan pekerjaannya dan memilih menjadi ibu rumah tangga rumahan setelah melahirkan anak pertamanya dulu hingga sekarang, dan banyak orang menganggap pendidikannya adalah suatu kesia-siaan.

Seorang ibu, tentu punya tanggung jawab besar, dia tiang dalam keluarganya, dia akan jadi guru dan idola pertama bagi anak-anaknya, sebelum mereka mengenal dunia yang lebih luas di luar rumah. Pendukung sang suami dalam menghadapi segala macam bentuk riak kehidupan. Tiang dan kepala tentu harus saling mendukung agar bisa kokoh berdiri. Apakah pendidikan tidak penting bagi mereka? Dan percumakah jika mereka perpendidikan?. Jadi ibu rumah tanggapun tetap saja bisa berkarya di rumah atau di luar rumah, itu tergantung diri masing-masing.

Akan tetapi, mungkin saya juga dulu punya anggapan yang keliru, pendidikan hanya sekolah dan belajar agama hanya di pesantren. Hingga saya sempat sedih saat tidak mendapat restu untuk bisa melanjutkan pendidikan ke tingkat yang lebih tinggi dari sebagian orang terdekat yang sangat sayangi, bila satu syarat yang menenangkan tidak dapat saya penuhi. Walau saya tetap mendapatkan dukungan juga dari Ayahanda “ Kemanapun kamu melangkah asal akidah tidak tergadai silahkan Nak”.

Tapi sekarang saya menyadari, ketidakrestuan itu membuka mata saya, bahwa pendidikan bukan hanya sekolah, seorang yang berpendidikan bukan hanya karena sederet gelar yang tertera di belakang namanya. Banyak hal-hal yang harus dipelajari dalam hidup ini, yang ternyata selama ini terlupakan dalam hidup saya. Setiap tanah yang ditapaki adalah sekolah yang di sana terdapat banyak pelajaran dan pengalaman adalah guru yang berharga. “ Alam Takambang Jadi Guru”. Malu berucap diri berpendidikan ternyata banyak hal yang sama sekali tidak saya tahu. Jika kesempatan untuk melanjutkan pendidikan di jalur resmi itu ada “ Alhamdulillah” jika tidak “ Alhamdulillah”, mungkin itu yang terbaik buat saya.

Jadi, bagi saya sendiri, pendidikan bagi perempuan itu penting di jalur pendidikan resmi atau di mana saja, ilmu itu ada di mana-mana. Meningkatkan kualitas perempuan bagi saya bukanlah bagaimana bisa sejajar atau mengalahkan lelaki, tapi agar bisa jadi tiang yang kuat, bukankah wanita tiangnya negara, baik buruk negara tergantung dengan baik buruk wanitanya. Bukan untuk bisa jadi kepala dan menginjak kaum adam. Karena hawapun tak ingin diinjak-injak tentu begitu juga dengan kaum adam. Bukan untuk saling bersaing, tapi untuk saling melengkapi dan menghargai. Bukan untuk menyombongkan diri, tapi untuk semakin rendah hati dan menyadari, ilmu manusia itu hanya bagai air yang melekat di jarum yang dicelupkan ke dalam lautan, sedang lautan adalah Ilmu Allah.

Berhubung masih suasana Kartini. Boleh nulis begini, jika terkesan campur aduk, maaf ya yang membaca.

*** pagi di Jakarta***

Wednesday, April 25, 2007

editor

Dulu waktu SMU, karena suka membaca, saya pernah bercita-cita ingin menjadi seorang Editor, bukan ingin jadi penulis. Seorang editor akan lebih dulu bisa membaca suatu karya tulisan. Sedangkan jadi penulis waktu itu, saya membaca sebuah kisah tentang penulis terkenal di luar negeri (sayang saya lupa namanya) Ia dibenci sahabat-sahabat dekatnya, karena ia menjadikan kisah hidup mereka sebagai ide cerita untuk buku-buku best sellernya. Sahabat-sahabatnya merasa dikhianti olehnya karena merasa rahasia mereka dibeberkan dalam tokoh-tokoh yang ada dalam cerita tersebut. Hingga waktu itu saya berpikir, sepertinya menyenangkan jika bisa jadi seorang Editor, tapi saya lupa mana bisa jadi seorang editor jika tidak belajar menulis.

Beberapa minggu yang lalu, saya dibuat kaget oleh kata-kata seorang teman yang ingin kisah hidupnya dibuatkan sebuah novel oleh orang lain. Berbeda sekali dengan apa yang pernah saya baca dulu. Ach tentu manusia itu berbeda-beda punya keunikan tersendiri, ada yang begini, ada yang begitu, tentu tak bisa disamaratakan dan diseragamkan. Hanya belajar untuk memahami keunikan itu……..

salju


di puncak dingin bersalju
tetesan air mampu membatu
mencair dan membeku
ternyata tak semudah membalik buku

mendekap hangat kepingan lalu
agar ia tak ikut kaku

***
***
bila cahaya itu menerpa
beku menetes jadi telaga
sucikan raga serta jiwa
menghadaplah kepadaNYA
*****
***
*

Monday, April 23, 2007

Ketika Jemari Kaku

Hari ini, saya ingin sekali menulis banyak tentang apa yang saya rasakan, lihat, dengar, pengalaman hari ini, hari-hari sebelumnya, lewat puisi atau tulisan apa saja. Tapi sayang, saya tak bisa menuliskan apa-apa. Satu puisipun tak tercipta, hanya mengambang di kepala. Satu tulisan tak tergoreskan hanya bersarang dipikiran. Oh akhirnya saya hanya bisa berbisik “ biarlah dulu mengendap”

Friday, April 20, 2007

Senja dari Jendela



senja dari jendela
mengintip di lantai tiga
rama-rama di antara bunga
berterbangan aneka warna

senja dari jendela
menyibak tirai kaca
cahaya kuning di luar sana
bukti senja itu ada

senja dari jendela
memandang rumput yang menghijau
membayang kuning tertimpa cahaya
terkirim kata dan juga tanya
adakah di sana pipit kerkicau?

Laut Biru


Bila Jemari telah kaku
mata mulai sendu
lantunan lagu membisu
ingin menatap laut biru
menyelam bagai hiu
di sela karang dan batu

oh indahnya samudra biru...

Pantai Yang Indah

How wonderful you are...

Thursday, April 19, 2007

Bintang

Bintang-bintang di langit kelam
Kerlap-kerlip cahaya temaram
Sketsa terang di keremangan malam
pelita malam yang diam


Satu-satu pernah dieja
Satu-satu pernah dihitung
Sketsanya teringat nyata
Lukisan yang tiada terlupa
Terbayang kala larut menatapnya
Di depan rumah tepi lapangan bola
Bersama si manis kucing jelita
Yang terlelap manja di pangkuan


Bintang-bintang di langit malam
Dari timur condong ke barat
Timbul dan tenggelam dalam waktu
Tanda hukum alam masih berlaku


***

Kangen liat bintang di langit Jkt, sayang gak jelas...

Si Mungil dari Rusia



***
ini species burung kecil dari rusia data lengkapnya bisa dilihat di http://www.orientalbirdimages.org/
***
( aneh kok picnya ngilang???)

Kepakkan sayapmu, manis…
Ikuti irama angin
Resapi cekrama mesra udara
Seimbangkan, berat, ruang dan kecepatan
Melajulah ke arah tujuan


Terbanglah mengudara
Nikmati indahnya alam semesta
Menarilah bersama awan
Bernyanyilah bersuka ria

Di antara pohon tempat berteduh
Di atas ranting tempat bertengger
Dedaunan tempat berlindung
Di atas tanah tempat bersantai
Selami alam indah nan permai

Jika hari telah petang
Sayap lelah berpetualang
Tubuh penat melayang
Pulanglah ke rajutan sarang
Tunggulah esok hari menjelang

***


Mendung

Mendung di langit Jakarta
Menggantung tebal sebelum senja
Rintik akan segera tiba
Membasuh debu-debu kota

Rintik jatuh menyentuh rumput
Menyapa ikan-ikan kecil di selokan
Menyejukkan tanah-tanah kekeringan
Mendinginkan panasnya cuaca kota


Tak perlu murung karena mendung
Mendung datang membawa rintik
Bila rintik telah reda
Langitkan terang bercahaya


***
I m so sleepy...

Monday, April 16, 2007

More and More

Subhanallah. siang ini saya melihat lagi seorang pemuda di Al Azhar mengucapkan syahadat. Ustad bertanya padanya apa yang menyebabkan ia memilih islam. ia menjawab bahwa ia memilih islam atas kesadarannya sendiri. selama ini ia sibuk dengan bekerja tak peduli dengan agama. tapi ia tinggal dan bekerja di lingkungan muslim. Setiap saat ia melihat orang-orang sholat berjamaah, terutama teman-teman kerjanya waktu sholat jum'at, ia melihat kedamaian dan ketenangan di sana. Ia terharu oleh kedamaian yang ia rasakan dan saksikan setiap saat yang menghantarnya mengucapkan kalimat syahadat siang ini.

Kedamaian, perdamaian, islam agama yang damai. betapa bertolak belakangnya dengan image yang berkembang bahwa islam adalah agama terorist, agama yang kejam. seorang yang baru akan bersyahadat mampu mengatakan dalam islam ada kedamaian, bagaimana dengan kita?. Alangkah bahagianya orang-orang yang mampu menemukan dan merasakan kedamaian itu.

kedamaian dan perdamaian, saya suka kata-kata itu. Dulu waktu ada wawancara untuk tes menjadi diplomat saya ditanya mengapa saya ingin jadi diplomat. waktu itu saya menjawab yang intinya " saya cinta perdamaian karena itu saya ingin jadi diplomat...". Kini jadi diplomat atau tidak tidak masalah lagi bagi saya, tapi tetap saya ingin berkata " I Love Peace"

Sunday, April 15, 2007

Sujud

“Mengertikah engkau tentang rindu?”. Malam itu rasa hati seakan sama dengan saat sahabat muallaf bertanya hal itu pada saya beberapa bulan yang lalu, saat saya menyaksikan seorang gadis yang duduk disamping saya sujud syukur. Ada getar yang tergugah yang sulit diterjemahkan. Siapakah perempuan ini?. Melihat kapal-kapal indah berlabuh dalam telaga Cinta, untuk beberapa waktu terakhir ini bukanlah hal baru lagi tapi sujud syukur gadis di samping ini bagi saya sungguh luar biasa. Dia belum berlabuh secara syahadat, tapi yang saya tahu esok paginya dia akan berikrar. Dialah perempuan berkebangsaan asing yang jauh datang untuk mendalami islam. Untuk kesekian kalinya saya merasa ditegur, malu dan terharu. Orang asing, terlahir bukan sebagai muslim, begitu rindunya akan Pencipta dan rasulNYA. Bagaimanakah dengan saya?

Nasyid mengalun syahdu melantunkan syair pujian dan kerinduan…. Rabb tuntun hati ini selalu MerinduMU dan RasulMU di atas segala macam kerinduan yang terpendam dihati ini.

Friday, April 13, 2007

Senja

Bila senja telah tiba
Sejenak duduklah di beranda
Tatap rona cakrawala
Kuning, ungu, merah jingga


Bila senja telah datang
Jauhkan buku dari pandang
Bebaskan mata dari lelah
Bebaskan hati dari resah

Bila senja telah menghampiri
Ingatlah waktu sehari yang terlewati
Adakah terisi dengan arti
Ataukah termasuk dalam rugi


Bila senja telah melebur
Ucapkan puji dan juga syukur
Masih berdetak jantung dalam umur
Masih berputar alam dengan teratur


Bila senja telah tenggelam
Sambutlah malam dengan tentram
Nyalakan lentera sebagai penerang
Beristirahatlah dengan tenang

****

Jakarta. sore hari

Pipit Padi


( Tanpa dikurungpun pipit tak akan terbang jauh, tidak terlalu liar, juga tidak terlalu jinak)

Burung Pipit Padi

Pengelasan saintifik
Alam: Haiwan
Filum: Kordata
Subfilum: Vertebrat
Kelas: Burung
Genus: Lonchura
Spesies: L leucogastra

Burung Pipit Padi
Lonchura Leucogastra
White-bellied Munia
ciri ciri :
Burung Pipit Padi ialah hewan yang tergolong dalam golongan benda hidup,
alam : haiwan,
filum : kordata,
sub-filum : bertulang belakang (vertebrata),
kelas : burung.
Burung Pipit Padi adalah berdarah panas, mempunyai sayap dan tubuh yang diselubungi bulu pelepah. Paruh Burung Pipit Padi tidak bergigi.

***
Beberapa waktu lalu, saat saya baru saja membuat blog berjudul pipitpadi. Saya melihat film dokumenter di televisi yang menyatakan bahwa species burung pipit adalah satu-satunya species burung di dunia yang bisa terbang mundur. Awalnya saya heran dengan terbang mundur apa maksudnya, saya lihat burung-burung yang lain juga bisa terbang mundur. Ternyata maksudnya terbang mundur tanpa berbalik arah atau membalikkan tubuh. Jadi pipit bisa terbang dengan arah mundur. sedangkan jika burung-burang yang lain terbang mundur dengan berbalik arah memutar arah kepala. Tapi saya sampai saat ini saya tidak tahu dan belum bisa menemukan artikel yang mendukung alasan mengapa pipit bisa terbang mundur. dan alasan apakah yang menyebabkan pipit ingin terbang mundur?.
Tuhan menciptakan setiap makhluknya dengan keistimewaan tersendiri.

Bagi saya sendiri, pipit padi punya makna beragam dan punya kisah tersendiri, kisah sejarah kini dan harapan masa depan. jika sejarah, pipit padi dulu mendengar kisah air mata ibunda saya tumpah waktu masa remajanya, kisah-kisah yang harus diambil hikmah diterima dengan kesabaran, kemaafan dan keiklasan. Kini pipit padi adalah kecerian, saya tak mungkin masuk dalam masa lalu ibunda untuk menghiburnya saat sedih, tapi saya ingin bagai pipit yang berkicau menghiburnya, berdarah panas untuk menghangatkan hati semua orang, berbagi kecerian pada semua orang, menjadi pendengar untuk setiap cerita yang terurai, menggenggam rapat kepercayaan. Kecil dan tak bergema, tapi kicauan jadi penghibur saat jiwa butuh ketenangan dan kesunyian alam, pipit tak bergigi agar tak bisa menyakiti. Dunia telah banyak menangis, jika pipit kecilpun turut menangis, di mana keceriaan akan didapati, biarlah cicit-cicit kecilnya menambah bunyi di alam ini, dan ia bisa terbang mundur jika terbang maju tak memungkinkan lagi. Ach terlalu muluk mungkin harapan saya akan sosok pipit padi, tapi pipit-pipit itu dulu membuat hati saya ceria.

Manusia bukan pipit, tapi belajar dari pipit, rasanya juga tak ada salahnya.

Padi

Padi
Merunduk kala berisi
Wujud makmurnya negeri
Bulir jerih para petani
Anugrah kasih Illahi

Padi
Menghijau menguning di persawahan
Terbarkan pesona keindahan
Kesederhanaan kedamaian
Bukan hamparan kemewahan
Tapi lambang dasar kemakmuran

Padi
Setiap bulir punya arti
Setiap tangkai punya makna
Setiap rumpun punya cerita

Padi
Air tanah jadi sahabat
Angin mentari terikat erat
Insan alam berkerabat
Tumbuh subur bersemangat

Padi
Yang berisi makanan kami
Yang hampa rebutan itik
Batang jerami tetap berguna
Tunggul tinggal penyubur lumpur
Tak ada yang tersia
Tak ada yang terabai
Betapa Agung Yang Menciptakan


Jakarta, 11:20 AM

New Regulation

Miris rasa hati ini melihat peraturan baru di tempat kerja hari ini. Rasanya juga tidak ingin berontak tapi juga sedih melihat ketetapan-ketetapan baru itu yang katanya berasal dari kantor pusat. sanggupkah saya?. Sebuah peraturan dibuat tentu untuk mengatur segala sesuatu ke arah yang lebih teratur, walau dalam hati saya kadang merasa tak seimbang.

“ Ya Allah, jika ini yang terbaik kuatkan hati ini untuk bisa bertahan dan tabah dalam peraturan-peraturan itu. tapi jika tidak, tentu Engkau lebih tahu mana yang terbaik untuk hambaMU ini”

Thursday, April 12, 2007

Puisi untuk Seorang Kawan

SMP Ceria
SMU gembira
Kita bersama
Bangku kenangan
Ruang sejarah
Kita berdampingan

Dulu …
Sahabatku sahabatmu sahabat kita
Kawanmu kawanku kawan kita
Musuhmu musuhku kalau ada
Rumahku rumahmu rumah kita
Ceritamu ceritaku cerita kita
Duniaku duniamu dunia kita

Walau kini….
Sahabatmu tak kukenal lagi
Kawanku tak engkau tahu lagi
Ceritamu ceritaku beda pelaku
Duniaku duniamu tak lagi sama

Tapi tetap…
Ada satu yang yang jadi jembatan
penghubung segala perbedaan
Ada satu tak terlupakan
Oleh rentang jarak dan waktu memisahkan
Ialah ia “ Ikatan Persahabatan”

Semalam…
Kuterima pesanmu kawan
Terbayang senyum kebahagian
Reda gelombang di pelayaran
Bersandar jua kapal di pelabuhan

Pesan doa kuhantarkan
Mengiring langkahmu kawan
Harap abadi kebahagiaan
Di bawah tirai pelaminan

****
Semalam di Jaksel
after i heard your great news.

Dedicated to. Karibku, Ade Nova Suryani. Selamat Menempuh Hidup Baru. 20&21 April 2007.

“ karena terpisah jarak dan waktu bolekah janji masa SMU tak berlaku?"( curang dikit boleh kah?"

Tuesday, April 10, 2007

Dari Blog Jiran


Madah Romantis

cited from:
http://cintadearhaniey.wordpress.com/2007/04/04/madah-romantis/

Cinta tidak boleh dipaksa dan cinta bukan datang dengan sekelip mata. Cinta bagaikan bintang di langit sana. Terlalu banyak yang bercahaya indah tetapi cuma satu yang akan jadi igauan pemujanya.

Peraturan cinta menyatakan yang kita boleh mencintai sesiapa saja. Kenapa? Kerana cinta itu adalah hak kita. Tak ada orang yang boleh membunuh cinta yang tumbuh walaupun oleh orang yang kita cintai itu! Itu peraturan pertama bercinta!

Cinta hanya satu perasaan. Jika diupam rasa, sarat emosi, maka bersemi, mekar dan rendanglah ia. Tetapi, jika diabaikan, dibiarkan, pasti akan layu dan kekeringan. Cinta tidak lebih hanya satu perasaan. Jika salah kendali, bisa jadi penyakit.

Tuhan tahu rasa hati kita. Tuhan dengar keluhan kita. Kalau kita tak lupa dia, dia tak lupa kita. Di tangan dia ada ‘kunci’. Dan, kita ada pilihan sama ada mahu dapatkan kunci itu atau tidak.

Kadang-kadang, kita terlepas pandang bahawa Allah mengatur segala-galanya. Mungkin Dia mahu kita bertemu orang lain, yang lebih baik untuk kita dan memberikan orang yang lebih baik kepada orang yang kita cintai.

Rasa terikat, terlalu sayang dan terlalu benci, akan buat jiwa merana.

Dalam hidup ini, tidak semua yang kita ingini akan kita dapat malah kadangkala kita terpaksa berkorban hati dan perasaan. Apalagi bila melibatkan perasaan orang lain.

Kadang-kadang Tuhan turunkan petir dan kilat, kita menangis mencari di mana hilangnya matahari, rupa-rupanya Tuhan hendak beri kita pelangi.

Terkadang, kita tidak dapat apa yang kita impikan. Lalu, kita menyalahkan takdir kerana terlalu kecewa. Sedangkan, kita tidak sedar, apa yang kita perolehi adalah lebih baik dari apa yang kita harapkan.

Sungguh benar bahawa kita tidak tahu apa yang kita miliki sampai kita kehilangannya. Tetapi sungguh benar pula bahawa kita tidak tahu apa yang belum kita miliki sampai kita mendapatkannya.

Benarkah bahawa percintaan itu sesuatu yang indah? Benarkah setiap pencinta akan terus mengingati kekasihnya walaupun kekasih itu tidak ada buat menemaninya setiap waktu ?

Dan benarlah kata orang itu cinta itu buta. Cinta itu tidak memerlukan cahaya matahari untuk menyuluh jalan sang pencinta itu walaupun jalan itu amat sukar dan berliku. Cahaya hati dan perasaan sudah cukup untuk menerangi segalanya.

Untuk membaca koleksi madah cinta yang lain, sila klik
http://cintadearhaniey.wordpress.com/tag/madah-cinta/

Tuesday, April 03, 2007

last minute

Ditinggal si boss balik mendadak ke negeranya beberapa hari, saya jadi manfaatin waktu luang buat berleha-leha ( hmm pekerja tipe apa ya???). tapi besok si Boss bakal balik, jadi hari ini, nyelesain semua yang tertinggal selama berleha-leha. ngebut in the last minute.....................do the best in the last minute.

Monday, April 02, 2007

dua puisi dua waktu

Senyuman Matahari

Tetap kunanti pagi
Membawa senyum matahari
Terangi seisi bumi
Hidupkan hangatkan hati
Bukan untuk sehari
Tapi hingga detak jantung berhenti

Dalam bisu malu mengaku
Pada awan aku cemburu
Bila tebalnya menghalangiku
Menyambut senyummu matahari


Tangerang, 9:14 PM 30 March 2007

II

Tlah kuurai rasa
Sebisa kumencoba
Walau mungkin tak sempurna

Di sini aku terpaku
Tetap aku menunggu
Sejuk sapa senyummu

Bukan untuk sedetik waktu
Tapi hingga detik akhir waktuku
Bukan sebagai pengisi waktu
Tapi untuk menjalani putaran waktu

Mungkin aku tak mampu mengerti
Makna tersirat diujung kalimat
Langkah ejaku tersendat
Membaca setiap tanda penuh makna


Ceritakanlah
Bila aku salah membaca
Terangkanlah
Bila artian maknaku berbeda
luruskanlah
bila prasangkaku berliku
Buatlah aku percaya
Arti segalanya

Jakarta 5:51 Pm 1 Appril 2007



Ayah-Bundaku

Bunda
Hangat damai pelukanmu
lembut belai kasihmu
Indah bahasa cintamu
Selimuti hari-hariku

Ayah
Tenang aura wajahmu
Teduh tatap matamu
Sejuk mengalir petuahmu
Menuntun langkah kakiku

Tenanglah Ayah-Bundaku
Usahlah cemas akan diriku
Selama doamu mengiringku
Jatuh bangun aku tak ragu

***

Jakarta, Subuh setelah kita bertukar suara, canda dan berita.

Sunday, April 01, 2007

Kritik

Kritik apapun adalah sesuatu yang diperlukan untuk mengoreksi dan mawas diri terlepas dari mana kritik itu berasal, jika bersifat membangun “ ambil”. Dan jika suasana hati panas atau menciut saat menerima suatu kritikan, mungkin juga saatnya belajar untuk menata hati, mengendalikan emosi, boleh jadi hati panas dan ciut, tapi saatnya belajar menganalisa dengan kepala yang dingin. Mampukah??

( …penggalan tulisan di file pribadi….)

*****

Pagi ini, saya tercenung di depan Komputer membaca sebuah Imel bersubjek ‘ Maaf ya Dik” sebuah imel yang membuat rasa hati terharu biru, sebuah bahasa yang seakan menyentuh ruang terdasar dalam jiwa ini. Sederhana bahasanya tapi mengena, mengingatkan saya akan rentetan hari yang terlewati belakangan ini. Gundah dan gulana, saat saya merasa diri adalah sebuah kota kubus bersisi enam, dan sebuah kritikan adalah suntikan vitamin, yang entah mengapa seakan datang bersama ke pada keenam sisinya.

Ingin rasanya meronta, “ Oh janganlah hantam sisiku bersamaan, bisakah bergantian,? Aku tak kuasa menahan jarum kecil itu menusuk di saat bersamaan”. Tapi itu tidak mungkin, setiap sisi mungkin tak akan tahu sisi yang lainnya, bukanlah salah yang datang, salah kekuatan kubus untuk menerima suntikan di setiap sisinya yang terlalu lemah. Suntikan vitamin adalah untuk membuat kubus itu makin sehat, makin tegar, walau harus meriang dan demam dulu, tapi semuanya adalah untuk kebaikan. Jika semua sisi dihantam berarti penelaahan dan koreksi secara menyeluruh harus dilakukan, bukankah itu suatu hal yang seharusnya diharapkan.

Imel pagi ini, membuat rangkaian rasa yang kadang lurus kadang kusut, mengurai perlahan. Terima kasih ya Allah, Terima kasih kakak, engkau ajak saya bangkit dan melangkah lagi, menyingkirkan segala rasa yang tidak pantas dibawa, memulai hari baru dengan doa, cita dan cinta. Semoga saya bisa ikuti jejakmu, berlayar di lautan kumpulan aksara yang bermakna menuju-NYA.

***

Setulus terima kasih buat seorang Kakak, yang telah bersedia berbagi banyak hal dengan adikmu ini, ntar ajarin saya bahasa jawa ya, biar gak bengong dengar pada ngobrol jawa. Semoga Mbak selalu berjaya, dalam karya dan Ibu dan istri yang bahagia dalam rumah tangga. Amin….

Sejujur terima kasih buat mbak seorang lagi, yang semalam dan setiap saat rela menasehati adikmu, maafkan sering saya membantah, selalu ingin dimengerti, tapi sulit mau mengerti. terima kasih untuk nasehat dan petuahmu, selalu mengingatkan untuk selalu dekat dan mengingatNYA dalam suka dan duka, sedih dan bahagia, dalam lena dan terjaga. maafkan ego dan narsis diri ini. Tetaplah berhati bidadari, yang mengajarkan kebeningan hati, menjaga kelurusan niat, kepasrahan dan kerendahan hati.

dua puisi bila

I

Bila gelora rasa meraja
Izinkan kuketuk pintu cintaMU
Bila deru cemburu memburu
Izinkan kuketuk pintu ampunanMU
Bila lemah daya tiada
perkenankan kuketuk pintu pertolonganMU
Bila sedih menyesak dada
Izinkan kuurai air mata doa padaMU
Bila bahagia menyapa manja
Tuntun aku bersyukur kepadaMU
Bila apapun yang datang melanda
Tuntun aku selalu ke jalanMU

II

Bila seminggu tanpa sujud
Hati ini resah kalut
Rindu kasihMU membalut
Saat air mata tercurah di ujung malam tanpa selimut


Bila seminggu tanpa sujud
Gundah jiwaku berkenala
Rindu waktu segera tiba
Untuk mengurai air mata doa

bila waktu telah tiba
diatas segala daya
Engkaulah penentu segalanya


***

Suatu malam di Tangerang.